By : Cahaya, S.Pd
Kembali lagi kelas pengembangan diri diminggu ke
tiga, kalau minggu kedua, kegiatannya adalah keagamaan, semua siswa masuk
keruangan mushalla sekolah, minggu ketiga ini kegiatannya adalah kesenian, ada
beberapa bidang seni yang dipilih, merupakan bagian dari kesenian yang kira-kira
kemampuan siswanya dapat dioftimalkan sesuai dengan kemampuan siswa yang berada
di SLB Negeri I Padang, bidang seni tersebut terdiri dari kelas mewarnai, kelas
menari/menyanyi, kelas pantomin, dan kelas puisi.
Kelompok kelas puisi diberi tanggung jawab kepada
Ibu Dra Lifya, Cahaya, S.Pd.Venny Wahyuni, S.Pd Chaniawaty, S.Pddengan siswanya,Yori, Ibnu, Wawan, dan Nanda. Mereka kami ajak
masuk ruangan, dimulai dari cerita yang biasa mereka alami, apa saja yang biasa mereka
lihat dalam kehidupan sehari-hari dan gembira, dalam rangka membangun suasana hati yang
menyenangkan sehingga tertuang sebuah imajinasi yang bertujuan untuk terciptanya kata –
kata indah yang berberntuk
sebuah puisi, karena imajinasi tidak akan datang begitu saja tanpa ada
pengalaman nyata, atau batin apalagi bagi pemula dalam membuat puisi, terutama bagi siswa sekolah luar biasa, yang pola
pengajarannya harus betul-betul menjadi perhatian utama untuk menarik keinginan
mereka menuangkan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan.
Suasana diusahakan seperti kegiatan bermain, duduk
diantara mereka sambil bercerita tentang apa saja yang mereka inginkan ,karena
suasana bermain yang dirasakan oleh mereka akan dapat digunakan sepenuhnya
untuk menarik perhatian dan mengembangkan pengetahuan.
Apa yang harus dilakukan ketika hendak menulis puisi,
yang pertama adalah menentukan “Tema “ kedua memilih “ kata-kata yang tepat “sesuai
dengan tema yang ditulis, membangun suasana yang menyenangkan, atau” membangun
suasana hati” sehinggan tertuang kata – kata pilihan dan indah, penuh makna dibaca
dengan perasaan, sehingga sipembaca dan sipenulis puisi seolah hanyut dalam
cerita yang tertuang dalam tulisan, dan ikut merasakan apa yang ditulis. (Migrogist).
Dimulai dari cerita keseharian, membersihkan rumah, menyapu, membersihkan kamar, memberi makanan
hewan kesayangan, memelihara benda yang disenangi, sampai pada merawat tanaman menyebutkan
benda apa saja yang mereka lihat yang ada disekeliling, seperti ada batu, pasir, rerumputan, daun kering, air, matahari, awan, angin, panas, hewan dan kemudian diajak untuk
memilih salah satu diantara benda yang baru saja disebutkan, seperti Ibnu
menyebutkan angin, lalu apa yang kamu rasakan tentang angin Ibnu, sejuk, kenapa terasa sejuk, karena ada hembusan, lalu dua kata tersebut disatukan menjadi “Hembusan
angin terasa sejuk “ mereka dipancing
untuk mau mengeluarkan pikirannya, berani bercerita, diberikan motivasi, sekarang apa yang
kamu ucapkan
tidak ada yang salah ,apa yang kamu tuliskan tidak ada yang salah, semuanya betul, motivasi tersebut membuat mereka berani menyebutkan
macam-macam benda yang ada disekeliling, lalu menyambungkan dengan kata kedua
sehingga tertuang “ Tema ‘ dan dua bait
kata,dari apa yang mereka amati, ini
dilakukan dengan tujuan agar mereka mengetahui ,bahwa menulis puisi, pertama yang dilakukan adalah adalah menentukan tema dari puisi yang akan
ditulis, namun mereka belum berani menentukan tema dari puisi tersebut, lalu
ibu Dra Lifya ,membuat gambar sederhana tentang bunga, lalu mewarnai, dengan macam macam warna, sehingga bunga
tersebut nampak indah dengan warna-warna yang menarik perhatian, bunga tersebut
adalah bunga yang biasa mereka lihat, mereka gembira dan senang mengamati gambar
tersebut ,lalu ditanyakan ini bunga apa, mereka diberikan kebebasan menjawab sesuai
dengan apa yang mereka amati,dan juga diberikan kebebasan untuk menuangkan
kedalam bentuk tulisan tentang apa yang dilihat .
Kertas serta gambar, yang dibuat oleh ibu Dra
lifya dibagikan, lalu disampaikan, silakan tulis tentang apa saja yang ingin
kamu tulis dengan gambar yang kamu amati, tentukan sendiri ini bunga apa,
lalu tidak ada keraguan tampak diwajah
mereka, Ibnu yang pendiam menyampaikan bahwa bunga yang diamati adalah “Bunga
matahari” dan Yori mengatakan
bunga yang dia amati adalah bunga mawar, nah dari kedua pengamatan tentang
gambar tersebut telah tecipta masing-masing sebuah “Tema” puisi, mereka mulai mengamati dan menuangkan
pengamatannya kedalam bentuk tulisan, kami yang mendampingipun mulai mengeser
tempat duduk memberikan kebebasan kepada mereka untuk menuangkan imajinasinya
tanpa ada bimbingan ,mula-mula kami sebagai guru yang diberikan tanggung jawab
merasa ragu, apakah mereka bisa menuangkan imajinasinya melalui apa yang
diamati, apakah mereka mengerti apa yang disampaikan,tapi mereka antusias dan
mulai menulis sehingga waktu yang diberikan pada mereka tidak sia-sia hingga
tulisan tersebut tercipta. Mereka memberikan tulisan masing-masing dengan
senyum bahagia menandakan aku bisa membuat “Puisi “ .
Alangkah bahagia dan terkejut, ternyata tulisan
itu tercipta juga ,yang tertuang dalam bentuk tulisan ada “Tema” dan ada bait bait yang menggambarkan
keindahan bunga yang diamatinya melalui gambar, walaupun penulisannya belum
mempunyai kata-kata pilihan sesaui dengan cara menulis puisi, bagi pemula ini
sudah lebih bernilai ,hanya memperbaiki sedikit tulisan, misalmya mengganti
dengan padanan kata ,sehingga tertuang kata indah dan menarik, terima kasih untuk
usaha yang kamula kukan anakku ,kita satu langkah maju, mau menuliskan apa yang
kita amati, selamaini kita lupa menuliskan berapa banyak hal yang telah kita amati,
terbuang begitu saja, ternyata pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang ada pada kurikulum tiga belas,
hal yang pertama dilakukan dalam pembelajaran adalah dengan “mengamati”, mengamati gambar yanga akan dipelajari ,terutama
mengamati gambar, apa saja yang
ditemukan didalam gambar tesebut ditulis atau diucapkan ,kemuian meningkat
kepada keinginan menanyakan, gambar apakah ini,atau kegiatan apa saja yang
dilakukan pada gambar yang diamati ini, atau sengaja membuat pertanyaan dari
gambar yang diamati, ternyata dari pengamatan tersebut didapat jawaban, misalnya seperti ada
kegiatan pembelajara pada buku kurikulum tiga belas pada buku Tema satu, ini
gambar hisan dari kelopak daun pisang, yang dibuat seperti stempel, nah ternyata indah, ayo
kita coba membuatnya, dengan bersama sama, saling menunjukkan dan saling berbagi
imformasi cara membuat lukisan tersebut, maka terbentuklah satu lukisan yang
bagus,ini adalah sebuah proses
pembelajaran yang dimulai dari
mengamati.
Maka inilah hasil dari “mengamati” karya yang sudah dituangkan oleh siswa dalam
bentuk tulisan yaitu “Puisi”
yang bagus , pada kelompok Penulisan “Puisi” tulisan Ibnu ada yang berlebih, dan ada yang salah
meletakkan huruf namun makna dari tulisan tersebut sudah dipahami, misalnya “menulis” bunga ditulis “bungan” , “sangat” ditulis “sangan”.
Bunga Matahari
Bunga matahari
Sangat mekar
Dilangit yang tinggi
Bunga matahari
Sangat mekar dan indah
Bunga matahari
Tumbuhnya dipekarangan rumah
Bunga matahari
Sangat mekar dan harum
Bunga matahari tumbuhnya dipekarangan rumah
Kusiram setiap hari .
Karya Ibnu,
januar 2016
Bunga mawar
Kelopak bunga mawar
Berwarma merah
Bunga tumbuhnya dihalaman rumah
Kusiram setiap hari
Diatas bunga mawar ada kumbang
Kumbangnya berwarna kuning
Kelopak bunga mawar sangat banyak
Baunya sangat harum
Karya Yori , januari 2016.
Terima kasih
untuk karangan puisinya, ini karya yang sangat indah, mudah – mudahan kita
semangat untuk sama-sama mau menulis dan sukses, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar